BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Manusia sejak dahulu sudah mengenal geografi, bahkan dapat dikatakan umurnya seumur manusia di muka bumi. seperti ilmu pengetahuan lainya, pada awalnya geografi tidak di susun secara sistematis seperti apa yang saat ini ,namun tentang pengetahuan tentang bumi dan hanya berupa catatan suatu tempat dan penghuninya dalam perjalanann umat manusia mejelajahi dunia yang ke beradaanya selalu berkenaan dengan mitologi yang berkembang di masyarakat. Pengaruh tersebut lambat laun semakin berkurang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan perkembanghan terakhir dengan adanya penggunaan statistik dan penggunaan metode kuantitatif sebagai menjawab permasalahan geografi yang memegang sejak dahulu. dalam perkembangan geografi bangsa Yunani kuno (klasik) berperan dalam mengawali pemikiran tentang geografi dengan menjadikan suatu ilmu dan filosofi danterus berkembang hingga geografi mutakhir yang saat ini.
Dari uraian singkat diatas kami bermaksud untuk mendiskusikan dengan pembahasan Perkembangan Geografi Dari Masa ke Masa, yakni perkembangan geografi klasik hingga geografi mutakhir.
2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka dapat diambil sebuah pertanyaan sebagai berikut;
a. Bagaimana perkembangan Geografi dari masa ke masa dan para tokoh yang berpengaru dalam pemikiran geografi.
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas dapat dirumuskan beberapa tujuan pembahasan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui sejarah perkembangan geografi dari masa ke masa dan para tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan geografi.
.
BAB II
Perkembangan Geografi Dari Masa ke Masa
A. Geografi Klasik
Geografi sudah di kenal sejak zaman yunani kuno dan tentang ilmu tentang pengetahuan bumi pada masa tersebut masih di pengarui oleh mitologi . secara lambat laun pengaru metologi semakin berkurang seiring dengan berkembangnya pengaruh ilmu alam sejak abad ke -6 SM. Sehingga corak pengetahuan tentang bumi saat itu mempunyai dasar ilmu alam dan ilmu pasti adan di proses dengan penyelidikan tentang bumi memakai logika. Kedudukan geografi sebagai ilmu pengetahuan dan obyeknya masih di pertentangkan oleh para ahli sampai abad ke – 19 sampai abad ke -19 bercorak isi Geografi yang hanya berupa uraian tentang daerah baru , adat istiadat , peduduk , dan gejala sifat alam , cara pengumpulanya hanya secara deskriptif. Pada masa sebelum masehi pandangan tentang geografi masi berupa ilmu filsafat dan sejarah. Sehingga uraian geografi bersifat sejarah dan sejarah bersifat geografi dan pada masa ini juga bersifat matematis karena masa itu ada pembuatan peta fisis.[1]
Pada awalnya penggambaran tentang ruang muka bumi di kemukakan oleh para pelancong dengan menggambarkan secara historis sesuai pengalaman mereka Karena ada sisi berlainan di daerah mereka diantara tokoh:
Anaximadros (550 SM Yunani) Seorang pembuat peta bumi . ia beranggapan bahwa bumi berbentuk Silinder.
Thales (640- 548 SM) berpendapat bahwa bumi berbentuk keping silinder yang terspung di atas air dengan separu bola hampa diatasnya. Seabad kemudian pendapat ini hilang dengan adanya Parminedes dengan pendapatnya bahwa bumi itu bulat , kemudian Heraclides (320 SM) Berpendapat bahwa bumi berputar pada sumbunya dari ara barat ke ara timur. Pada masa itu suda di kenal dengan beberapa zone iklim meski belum pada masa itu belum diketahui bahwa kondisi tersebut akibat letak sumbu bumi yang miring.
Herodotus (485 – 425 SM filsafat Yunani) Mengemukakan bahwa hubungan masyarakat dengan faktor- faktor geografi di wilaya yang bersangkutan sangat erat. Pada tahun 450 SM. Ia membuat peta dunia dengan membagi dunia menjadi tiga bagian yakni Eropa , Asia dan Afrika. Peta Heredotus sangat berbeda dengan peta yang sekarang lihat. Pandangan geografinya sangat bersifat filosofis. Herodotus juga memilki pandangan bahwa bentuk bumi seperti bulatan yang tersusun atas dua bulanan yaitu : lapisan pertama adalah zat padat dan dengan air, dan yang kedua mengelilingi lapisan yang pertama dari uap pada lapis bulatan pertama karena pengaruh panas matahari. Peta yang di buat Herodotus adalah peta yang satu bulatan yang berupa benua- benua yang mengelilingi lautan.
Hemerus ( Yunani ) Seorang penjelajah ,ia menulis tentang keadaan laut tengah sebagai hasil jelajahnya.
Pitheas ( 340 SM.Marselie) membuat tentang uraian perjalanan dari laut Eropa ke Inggris.
Erastothenes dan Dikalarchos (276 – 194 SM) Merupakan peletak dasar tentang ilmu bumi yang pertama dengan karya tulisnya sebanyak tiga jilid yang berjudul Geografika. Ia membuat jaring- jaring derajad di muka bumi , pengukuran pembuatan busur dilakukan antara Alexandria : 5000 stadia ( =910 km) keeliling bimi 252000 stadia ( =45.654 km). Pada karya tulisnya yang berjudul Geografika pada jilid pertama menjelaskan tentang perubahan daratan dan lautan serta arus laut. Pada jilid ke dua diuraikan tentang benda – benda langit dengan jaring- jaring derajad Astronomi. Pada jilid yang ke tiga menguraikan tentang daerah dan penduduknya. Ia mengemukakan bahwa pada sebagian permukaan bumi tidak berpenduduk dan tidak bisa di huni.[2]
Strabo ( 64 SM – 24 M) seorang ahli sejarah pada yunani kuno ia termasuk berfaham geografi Determinis lingkungan. Ia mengemukakan bahwa lingkungan sangat menentukan . geografi berkenaan dengan lokasi karakteristik tertentu ddan hubungan antara tempat yang satu dengan yang lainnya di muka bumi secara keseluruhan
Claudius Ptomaeus (150M) menyusun peta dunia yang menggambarkan benua Asia , Afrika dan Eropa. Ia menulis buku yang berjudul GEOGRAFICE HYPITEGESYS . yang menjekaskan bahwa geografi merupakan suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan bumi menampakan umum yang melekat padanya. Dia juga menerangkan bahwa geografi berbedah dengan Chorografi , karena chorografi membicarakan tentang wilayah atau region tertentu yang penyajianya dilakukan secara mendalam, Chorografi lebih mengutamakan penampakan asli suatu wilayah dan bukan ukurannya sedangkan geografi mengutamakan kuantitatif. Pendapat ini menjadi sumber bagi definisi geografi modern.
Ptomelous juga merupakan orang pertama yang menggolongkan iklim. Dia membagi iklim menjadi 24 zona berdasarkan lamanya hari yang terpanjang yang dialami dari katulistiwa sampai kutub. Zona pertama meliputi garis lintang sebanyak 81/2 zona ke 15 meliputi 1 derajad ke zona 24 meliputi garis lintang. Yang menjadi yang menjadi dasar penghitungan adalah lamanya sinar matahari. Pada penggolongan ini btidak dperhitungkan faktoer dan unsur yang saling berhubungan ddan saling mempengaruhi.
Dari uraian tersebut maka: geografi berkembang sejak berabad – abad sebelum masehi. Para ilmuwan pada saat itu sudah menyadari pentingnya geografi bagi kehidupan manusia.
B. Geografi Pertengahan
Pada akhir abad pertengahan uraian tentang geografi masih bersifat pengumpulan pengalaman hasil perjalanan yang dilakukan melalui perjalanan baik darat maupun laut. Perjalanan yang di mulai melalui darat dikenal dengan’’ Via Appia’’perjalanan antara Roma ke capua (950) dan jalur sutra dari Tiongkok dengan timur tengah abad pertengahan sebagai sumber geografi yang sangat berharga pada masa itu. Perjalanan yang dilakukan merangsang ditemukanya wilaya baru yang belum terkenal dan diketahui sehingga masa itu dikenal dengan REVOLUSI GEOGRAFI..[3]
a. Pesatnya perkembangan geografi di sebabkan oleh adanya gerakan pembaharuan dalam bidang seni , filsafat , renesaince dan humanisme agama. Pada masa ini selain di temukan daerah –daerah baru konsep geografinya bersifat matematis mendapat perkembangan yang lebih pesat dengan longgarnya tekanan dari gereja. Pada masa itu para pelancong tidak sekedar hanya ingin tau dari sisi horisonya saja tapi ada misi lain yakni: Menemukan daerah baru sebagai sumber ekonomis sebagai kepentingan perdagangan untuk memperoleh kekayaan (Gold)
b. Penyebaran agama mereka masing- masing sebagai misi suci mereka( Gospel)
c. Sebagai akibat negatif dari kedua tujuann, di duga karena adanya perebuatan wilayah , pemasaran , peperangan akibat pemberontakan agama (Glory)
Walaupun penjelajahan mereka di pengaruhi oleh motif tertentu (Gold, Gospel, dan Glory) dalam penulisan geografi masih dilakukan secara deskriptif dalam arti masih dalam usaha untuk memberi penjelasan tentang apa apa yang dilukiskan. Selain tujuan diatas sebagian orang melakukan sebagai petualang dan hasil petualang bisa menjadi pembuka tabir dunia sebagai kekayaan ilmu pengetahuan tentang bumi. pada masa ini banyak di temuksn daerah baru konsep geografinya masih bersifat matematis mendapat perkembangan yang lebh pesat dari longgarnya tekanan dari gereja terhadap para ilmuan tentang pengetahuan dan penemuan yang bertentangan denagan tafsiran gereja dan kitab suci.
Tokoh geografi di abad pertengahan adalah Seorang ahli filsafat dari Arab Ibnu Khaldun (1332-1406). menulis buku kesejarahan yang dapat dikatakan sebagai embrio ilmu kemasyarakatan. Ibnu Khaldun memperhatikan permasalahan irigasi, kehidupan bangsa nomad, dan aktivitas perdagangan di daerah gurun. Ibnu Khaldun juga menguraikan penyebab munculnya kerajaan-kerajaan Islam dan meramalkan ambruknya kerajaan-kerajaan tersebut. Ibnu Khaldun termasuk ahli geografi yang telah menunjukkan contoh cara menguraikan pengaruh lingkungan alam terhadap masyarakat dalam suatu wilayah. [4]
Al-Idrisi telah menggunakan sistem proyeksi silinder permukaan bumi, untuk menggambarkan sejumlah wilayah. Ini dilakukan jauh sebelum seorang ahli geografi bernama Flemish Gerard Mercator yang baru menggunakan sistem serupa pada 1569 Masehi. Salah satu sumbapgan penting Al-Idrisi dalam bidang yang ia geluti adalah informasi mengenai Eropa Barat. Di sisi lain, ada pula peta yang dibuatnya menjadi sumber bagi pengenalan sungai Nil. Peta yang ia buat kemudian ditemukan pada abad ke-19 di dataran tinggi Afrika.[5]
Markopollo ( 1277- 1295) Seorang petualang Eropa yang melakukan perjalanan dari Asia timur ke Asia tengah
Batholomous Diaz (portugis) perjalananya di mulai dari Tanjung Harapan ( Afrika selatan sampai 1986.
Vasco Da Gama (portugis). Rute berlayarnya seperti Batholomous DiaZ dan meneruskan pada tahun 1497 dengan kapal sebanyak 4 dan 170 awak berlayar hingga sampai di indonesia pada tahun 1498
Columbus (Genoa)mengarungi samudera pada 1492 -1493 dari samudera Atlentik sampai ke Kubah Haiti hingga menemukan benua Amerika. Tahun ke 1493- 1494 sampai di Bahama , tahun ke – 1498 sampai di pantai Venezuella dan tahun ke- 1502 – 1504 sampai di daratan Amerika tengah.
Amerigo Vespuci (1501 – 1502. Italia). mengarungi samudera Atlantik sampai ke Tanjung Horn di patagonia dan menyebrangi samudera Pasifik dan mendarat di Filipina.
Ferdinand Meghelaens (1519- 1521). Mengarungi samudera Amerika Selatan meneruskan ke filipina.
Nicolas Copernicus ( 1473 – 1543) . mengemukakan bahwa bentuk bumi adalah bulat bergerak pada porosnya(rotasi) dan melakukan gerak edar mengelilingi Matahari(Revolusi) teori tersebut disebut teori heliosentris, teori ini mematahkan teori Geosentris ( bumi sebagai pusat tata surya). Kemudian diteruskan oleh Galilio Galilei (1564- 1642) dan Johanes Keppler ( 1571- 1630). Memberi gambaran baru tenotang letak bumi di dalam susunan tata surya. Pengaruh pada sarjana ilmu alam pada abad ke- 17 seoerti Newton ( 1629- 1695) Boyle (1627- 1691) Huygus (1629- 1695) menyebabkan orang mulai mempelajarinya secara mendalam proses terjadinya gejala fisis seperti gunung – gunung , laut , angin dan lain- lainya. Kondisi ini mulai berkembang menjadi geografi fisis di tengah masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut di atas menunjukan bahwa sampai abad ke- 18 geografi sangat berhubungan erat dengan sejarah dan Astronomi walaupun pada masa itu Erastothenes menggenukan istilah Geographia namun artinya masih sederhana yakni Writing abaut the World. Bernhardus Verenius (1622- 1650). Ilmuan belanda , dengan karyanya berjudul Geografhia Generalis Amsterdam (1650) . Dalam bukunya menguraikan berkenaan dengan kondisi fisik bumi dan hubungan kehidupan bangsa- bangsa dalam hubungan pengaruh fisik bumi. Verenius berpendapat bahwa ada dualisme di dalam geografi yakni geografi alamiah , meliputi litosfera, hidrosfera dan atmosfera dan yang ke dua geogarafi tentang fenoimena sosial budaya manusia. Sehingga Verenius membedakan geografi menjadi geografi umum ( Geographia Generalis )dan geografi khusus (geografi spcsialis),Geografi umum terdiri dari:General Absolut yaitu menguaraiakan tentang bentuk dan diensi muka bumi. Relativ yaitu menguaraikan tentang iklim , musim , pasang naik dan pasang surut serta berbagai fenomeana Astronomis lainya. Comporativ ; menjelaskan perbandingan topografi.Geogafi khusus mencakup Chorographia yaitu deskriptif daerah yang besar dan luas .Typographia yaitu uaraian yang memuat daerah yang kecil dan sempit seperti desa , perkotaan dan lain- lainnya. Pada uraian khusus yang lain dikemukakan menurut jenis bahan yakni; Celestial properties yakni berkenaan dengan keadaan benda angkasa dan pengaruh terhadap kehidupan di muka bumi. Terestial yakni berkenaan dengan sifat dari isi daratan kecuali manusia. Human properties yaitu berkenaan dengan manusia di muka bumi.
C. Geografi akhir akhir Abad ke- 19 – Awal abad ke- 20
Pusat perhatian Geografi pada masa ini tertuju pada abad ke – 19 adalah masih terpusat pada iklim,tumbuhan, dan hewan, serta terhadap benteng alam. Kebanyakan ahli geografi pada periode ini memperdalam geologi dan mempergunakan metode geologi dalam penyelidikan sebaliknya geografi manusia menjadi semakin lemah. Pada akhir abad ke -19 geografi manusia masih bercorak geografi Ritter tanpa adanya perpektif baru. Kenyataan ini mungkin di sebabkan karena kedudukan Ritter sebagai tokoh geografi di universitas Berlin setelah kematianya. Di masa ini juga mempelajari tentang bentang alam dan sumber daya air untuk menyarankan penggunaan tanah suatu tempat dengan sebaik- baiknya. (Mayor Wisley Powel), pengobservasian sumberdaya ( george peskin Masrs),Mars berpendapat bahwah Van Humboldt dan Ritter merupakan tokoh aliran baru dalam geografi yang perna mengatakan seberapa jau keadaan lingkungan fisikal yang kehidupan sosial dan kemajuan sosial. Sehingga Mars mempunyai pertanyaan bagaimana manusia meruba permukaan bumi dalam hal ini Mars ingin menekankan bahwa bukan permukaan bumi yang menkankan kehidupan yang lebih baik namun kedaan jelek akan terjadi apabila manusia merusak lingkungan. Tokoh yang berpengaru pada masa ini adalah
Friederich Radzel menyatakan secara secara tagas bahwa alam menentukan kehidupan manusia paham fisis determinis menjadi jelas . ajaranya dikenal dengan Anthropogeographie. Ia menyatakan bahwa selain lingkungan alam aktifitas manusia merupakan faktoer penting di lingkungan , adanya pengaruh alam yang menentukan sifat badaniah dan rohaniah kedua komponen ini saling berkaitan erat dengan pengaruh alam yang bekerja terhadap manusia hal ini seperti keadaan bangsa yang berkulit hitam yang keberadaanya di pengarui oleh keadaan negeri yang panas demukian juga dengan kedaan daerah yang sejuk mereka berkulit putih.
Dalam hal yang berhubungn dengan keadaan rohaniah Ratzel mengungkapkan adanya hubungan agama moteisme ( ditentukan alam). Isi dari Anthropogeoghraphinya Ratzel adalah a) menguraikan daerah – daerah yang dialami oleh manusia ( siedlung der menseheit). b) memiliki pengaruh alam terhadap kondisi fisik dan jiwa manusia (finfluss der natur auf den physik und der gest des menschen).
Berikutnya adalah pengikut Ratzel Ellen C Semple memperlemah paham determinis menjadi geographie control menurutnya faktor geografi fisis tidak lagi ditetapkan sebagai faktor yang menentukan kehidupan manusia melainkan dipandang sebagai faktor mengawasi kehidupan manusia . kemudian guru besar Universitas Berlin Otto Schluter dalam pandangan fisis determinis ia mengemukakan konsep kultur geografi yang memberikan kedudukan trhadap faktor manusia dan kebudayaan. Menurutnya obyek geografi adalah Landscanaft tempat tinggal manusia dan jalan lalulintas dan perkembangan kebudyaan dipergunakan sebagai dasar kerja geografi.
Elwosrth Hunting ( 1876) Ahli geografi , dalam pemikiranya dipengaruhi oleh geografi Ratzel , pemikiranya tertuang dalam karyanya yang berjudul Civillization an climate. Ia menyatakan bahwa iklim di suatu tempat memiliki pengaruh yang menentukan terhadap perkembangan aktivitas dan kebudayaan penduduk setempat , kelompok dunia yang mengalami kemajuan pesat terdapat di daerah yang menunjang kemajuan iklim sedang.
Paul Vidal de la Blanche ( 1854- 1918 ). Pandanganyan dipenganya dipengaruhi oleh paham determinis Anthropogegraphie. Langkah metodeloginya adalah bahwa geografi harus beranjak pada kenyataan setiap adanya teori pemikiran dan kerangka harus dibuktikan. Bukti karya besarnya adalah General , hitoreque et geographique. Pandanganya tentang geografi bahwa geografi bukan hanya sebuah pengetahuan buku semata tapi geografi ditempatkan diantara natural science dan human studies, menurutnya studi tentang lingkungan fisikal dan masyarakat telah dipengaruhi oleh lingkungan fisikalnya daerah dimana proses ini telah berlaku yang akan membentuk suatu unit ( wilayah atau region )
Uraian tersebut menunjukan secara jelas bahwa yang dimalsud dengan wilayah oleh Vidal adalah arena dimana berlakunya interaksi antara manusia dengan fisikalnya yang bersifat lokal ini menunjukan wilayah berbedah dg wilayah lain. Pengertian tentang regio pertama kali di kemukakan olehnya dengan karyanya yang berjudul La France ( 1887 ) , menyatakan pentingnya geografi mempelajari kenyataan – kenyataan daerah , pentingnya geologi dalam mencari hubungan alam dan manusia sebagai areal differentiation , manusia memerankan peranan aktif dan pasif , hubungan manusia tidak statis melainkan berubah – ubah sesuai dengan proses penyesuaian dengan alam atau stimulus pengaruh- pengaruh alam terhadapnya.
Vidal juga mengajarkan bahwa geografi harus ;1) merepakan kesatuan gejala – gejala alam Interpendendi dan interkoneksi antara faktor – faktor fisis. 2) kombinasi yang beragam beserta modifikasi gejalah alam terutama iklim dunia . 3) mempunyai hubungan dengan gejala- gejala alam di permukaan bumi . 4) mengenal kekuatan lingkungan dalam beragam bentuk. 5) memiliki metode ilmiah dalam memberi definisi , klasifikasi yang ada . 6) mengetahui peranan manusia dalam menguasai lingkungan alam. Geografi menekankan menyelidiki dan mempelajari akibat usaha manusia pada permukaan bumi serta peninggalannya sesudah daerah itu dai pakai sebagai tempat tinggalnya baik penyebaran , kepadatan , gerak, horisontal penduduk , sistem transportasi dan akhirnya berusaha memberikan suatu perencanaan guna memajukan , daerah tersebut. Berdasarkan pandangan tersebut Vidal menunjukan bahwa setiap individu memberikan sejumlah kemungkinan yang beerbeda bagi setiap tempat dan human society yang menentukan kemungkinan tersebut , sebuah pernyataan inilah yang kemudian menjadi sebuah paham Posibilisme. Geografi merupakan pengetahuan yang menekankan tentang tempat – tempat yang berubungan dengan kualitas produksi dari daerah serta ciri-ciri khas daerah tersebut dinyatakan oleh keseluruhan gejalah dan keragaman tempat tapi semua itu ditentukan oleh faktor Genre de Vie yaitu tipe proses produksi yang di pilih oleh manusia dari kemungkinan yang di berikan oleh alam dan tingkat kebudayaan suatu daerah.
Jean Brunhes ( 1864- 1930 ) merupakan ahli geografi prancis ia adalah murid dari Vidal dan meneruskan paham Vidal. Dalam bukunya yang berjudul Geographiehumaine yang menerangkan pengertian regio yang berada pada regio,tanah ,regio fisiografi, regio ekonomi. Sehingga karyanya ini menjadi sebuah buku Pengantar geografi sosial. Brunhes membatasi lapangan kerja geographie humaine kepada benda –benda yang bersifat material dan dapat ukur. Faktor manusia sangat penting dalam perkembangan kebudayaan tersebut. Georafi Brunhes berbeda dengan gurunya Vidal , isi geografi Brunhes adalah pola settlement di muka bumi , bentuk ruma , kota , desa dan sebagainya, penguasaan dan penyesuaian Vegetasi dan hewan dengan teknik pertanian , uraian tentang ekonomi penduduk.
D. Geografi Modern
Pandangan ini mulai berkembang pada abad ke -18. Pada masa ini geografi sudah dipandang sebagai suatu disiplin ilmiah dan ilmu yang sudah di pandang dari sudut praktis. Para tokonya adalah:[6]
Immanuel Kant (1724- 1804). Merupakan seorang ahli filsafat dari Universitas Koningsburg dari jerman yang memiliki pemikiran yang sama seperti Verinius. Dia memandang bahwa ilmu pengetahuan dapat dipandang dari tiga pandangan yang berbeda yaitu: (a) Ilmu pengetahuan yang menggolongkan fakta berdasarkan pada obyek yang di teliti kategori ini disebut dengan ‘ilmu pengetahuan sistematis’, seperti botani, geologi dan sosiologi. Menurut Kant pendekatan yang dipergunakan ilmu sistematis adalah studi kenyataan. (b) Ilmu pengetahuan yang memandang hubungan fakta- fakta sepanjang masa. Ilmu ini adalah sejarah. (c) Ilmu pengetahuan yang berasosiasi dalam ruang ,dan ini ilmu bidang Geografi. Meski demikian , terdapat berbagai pertentangan terhadap pemikiran Kant, misalnya apakah ilmu pengetahuan sistematis dalam mempelajari fenomena tidak tergantung ruang dan waktu. Secara sistematis Kant membagi geografi menjadi tiga yaitu: (1) Mathematical geographi (geografi matematika). (2) Moral geographi (geografi moral ).(3) political geographi (geografi politik).(4) physical geographi (geografi fisis ).(5) Marchantile geographi (geografi perdagangan). (6) Thelogical geographi (geografi agama). Kant mendapat juluikan bapak Geografi politik , ia juga dianggap sebagai peletak geografi modern menurutnya geografi bukan sekedar sebua ikhtisar tentang keadaan alam, namun juga letak dari dasar sejarah.
Alexander Baron Van Humboldt (1764- 1859). Merupakan seorang ahli ilmu pengetahuan yang penampakanya adalah fisikal dan biologikal. Ia mengenalkan pengertian ekologi (ecology) yaitu ilmu pengetahuan yang menyelidiki hubungan antara vegetasi dengan ketinggian tempat.
Harl Ritter (1779-1839). Seorang profesor Geografi pertama dari Universitas Frederich Wilhm , Berlin jerman. Pemikiranya sejalan dengan Humboldt . pandangan tentang geografi di pengaruhi oleh paham religius menurutnya bumi di ciptakan oleh tuhan agar manusia belajar dan memakainya sebagai tempat tinggal. Pandangan ini merupakan dasar pemikiranya yang Fisis Determinis. Namun faktior manusia mulai mendapat perubahan dalam geografi hal ini yang menyebabkan dia sebagai bapak geografi sosial. Baginya mempelajari bumi dari aspek fisis adalah menempatkan bumi sebagai tempat tinggal dan bagian dari tempat tinggal manusia. Ritter memandang bahwa permukaan bumi sebagai tempat tinggal manusia dan menggolongkan permukaan bumi menjadi wilayah alamiah dan mempelajari unit bagi masyarakat yang menempatinya dan masyarakat yang perna menempatinya.
Charles Darwin (1809-1882). Seorang naturalis inggris yang terkenal dengan teori evolusi. Empat tema yang merupakan sumbangan biologi terhadap geografi yaitu; Ide perubahan dari waktu ke waktu.(the idie of change through time). Ide organisasi (the idie organisazion). Ide perjuangan (The idie of strunggle and seleciont). Ide kerandoman (The randomnes or chance caracter of variacions in natere). Keempat pemikiran tersebut sangat berpengaruh pada perkembangan geografi pada masa itu dan masa setelahnya.
E. Geografi Mutakhir
E. A. Wrigley (1965) mengemukakan pendapatnya bahwa semua metode analisa dapat digunakan dalam kajian geografi selama analisa tersebut mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Wrigley juga berpendapat bahwa geografi adalah disiplin ilmiah yang berorientasi pada masalah (problem oriented) dalam mengkaji interaksi antara manusia dan lingkungannya. Pandangan geografi mutakhir juga ditandai oleh adanya kajian-kajian geografi yang bersifat tematik dalam suatu wilayah, terutama interaksi antara manusia dan lingkungannya. Di dalam kajian tersebut telah menggunakan metode statistik dan pemanfaatan komputer untuk menganalisa dan menyimpan data. Geografi Mutakhir Roger Minshull akhir-akhir ini membahas perubahan geografi dan mencatat 3 gejala: 1). Jenis bidang khusus yang dipelajari bertambah. 2) Penyelesaian masalah ditekankan pada kausalitas dan hubungan.
3) Penelaahan fenomena diutamakan dimana fenomena tersebut terdapat.
Minshull mendefinisikan geografi sebagai ilmu yang mempelajari tentang:
Bentang alam, tempat, ruang, pengaruh alam atas manusia, kovariasi pola wilayah, lokasi, sebaran ,ketergantungan, kombinasi gejala dipermukaan bumi, sistem alam-manusia, sistem manusia-alam, relasi dan reprositas, ekologi manusia, perbedaan wilayah dan antar hubungan gejala.
3) Penelaahan fenomena diutamakan dimana fenomena tersebut terdapat.
Minshull mendefinisikan geografi sebagai ilmu yang mempelajari tentang:
Bentang alam, tempat, ruang, pengaruh alam atas manusia, kovariasi pola wilayah, lokasi, sebaran ,ketergantungan, kombinasi gejala dipermukaan bumi, sistem alam-manusia, sistem manusia-alam, relasi dan reprositas, ekologi manusia, perbedaan wilayah dan antar hubungan gejala.
Ditemukan pula tujuan studi geografi, yaitu:1) penguraian wilayah yang berlainan. 2). pemahaman atas pengaruh lingkungan alam atas manusia. 3) perencanaan sosial ekonomi. 4 )pemahaman atas gejala-gejala kombinasinya. 5) pemahaman atas persebaran dalam ruang. 6) pembuatan hukum tentang perilaku dalam ruang. 7) penyusunan model yang melukiskan susunan dalam ruang.
Perbedaan geografi lama dengan yang baru adalah geografi lama merupakan ilmu yang bersifat retrospektif yang berorientasi pada masa lampau dari tata kerja serba ideografis. Sedangkan geografi yang kita kenal adalah ilmu yang bersifat prospektif, nomotetis yang mampu menemukan hukum-hukum dari fenomena-fenomena yang dikaji. Dengan demikian geografi mampu meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan.
F. Perkembangan Geografi Politik, Geopolitik dan terapan
Geografi politik pertama kali di kemukakan oleh Frederich Ratzel yang melihat adanya hubungan antara alam dan manusia penghuninya. Ratzel mengemukakan bahwa adanya hubungan faktor fisis geografi dengan ras-ras yang ada di masing- masing negeri.(politische geographi ). Menurutnya bentuk pemerintahan negara ditentukan oleh alam, geografi politiknya berdasarkan pemikiran geografi determinis. Dan pemikiranya juga di dukung oleh pemikir jerman bahwa geografi politik perlu dikembangkan untuk diambil manfaat bagi kepentingan negara dan bangsa.
Geopolitik merupakan cabang ilmu geografi yang berkaitan dengan realitas kondisi geografi suatu wilayah dalam hubungannya dengan aspek/masalah intenasional atau antar negara. konsep geopolitik mulai dikembangkan di Inggris oleh Sir Halford Mackinder mulai tahun 1904. Pada tahun 1919 Mackinder mengembangkan konsep yang berintikan kekuatan di darat (land based power). Dia menggemukakan teorinya bahwa Rusia merupakan ”Heartland” dari Eurasia. Eurasia dan Afrika mewakili ”World Island”. Dalam pandangan Mackinder, kekuatan yang bisa menguasai ”Heartland” akan menjadi superpower. Setelah Perang Dunia I sekolah tentang geopolitik di Jerman dikembangkan di bawah Jendral dan Profesor Karl Haushofer. Dia mengkombinasikan pemikiran Ratzel, Kjellen dan Mackinder dalam membangun sekolah geopolitik di Jerman. Dari Ratzel ide tentang Lebensraum atau ruang, dari Kjellen ide Autarky atau pemenuhan sendiri kebutuhan nasional dan ide ”Heartland” dari Mackinder. (http://www.scribd.com/doc/55832077/Tugas-Mk-Geografi-Politik)
Geografi Terapan.Seperti ilmu- ilmu lainya geografi mempunyai kegunaan praktis dalam memberikan sumbangan ke berbagai lapangan kehidupan. Teori yang digunakan mengembangkan lapangan kehidupan yang sudah ada maupun yang baru.terutama perencanaan dan pemanfaatan ruang bumi seperti pemanfaatan lahan pertanian, industri, dan pembagnunan pemukiman kota dan konversi daerah.[7]
Perkembangan geografi terapan di mulai di inggris pada tahun 1942 yang di pelopori oleh Dudly Stamp dalam mengorganisasi lahan pertanian di inggris untuk tetap melakukan perlawanan peperangan terhadap Nazi jerman. Setelah perang dunia kedua berakhir geografi menjadi hal yang di rasa penting untuk pembangunan eropa yang telah tepora poranda akibat perang. Berbagai lembaga perencanaan di dirikan. Kemudian di ikuti oleh negara- negara Amerika utara, Amaerika selatan , Asia, dan Australia. Pada kongres geografi internasianal stokholm pada 1960 di sepakati resolusi yang meminta setiap anggota nasional pada kongres internasial geografi internasional di lodon pada 1964 berkenaan menyampaikan laporan tentang geografi terapan yaitu; 1) isi dan kejelasan cakupan geografi terapan serta manfaat yang di berikan dalam pengaturan dan tata ruang da perkembangannya. 2)inventaris pekerjaan yang memanfaatkan geografi terapan. 3) bagian pengajaran sebagai pelengkap Universitas untuk mempersiapkan tenaga kerja geografi terapan. Pada masa ini pemanfaatan geografi tidak terlepaskan lagi bagi pembangunan di dunia. Kondisi ini membuktikan bahwa geografi adalah ilmu yang penting bagi umat manusia dalam mengelola dan memanfaatkan segala yang ada di ruang muka bumi sehingga menjadi nilai tambah bagi manusia dalam kehiidupan di muka bumi ini
G. Perkembangan Geografi Indonesia
Geografi di kenal di indonesia sudah di kenal sejak kependudukan belanda yang di bawa oleh ilmua belanda yang melakukan studi kajian Hindia Belanda. Aadrijskunde sama yang seperti di belanda. Awalnya perkembangan geografi mengikuti perkembangan ilmu geografi belanda dan semakin pesat berkembang seiring banyaknya ilmuan belanda yang melakukan studi ke indonesia. Penggunaan istilah Aadriijskunde di sekolah –sekolah indonesia cukup lama dan berakhir ketika belanda pergi yang di kalahkan oleh jepang. Setelah di kuasai jepang penggunaan istilah tersebut di ganti dengan istilah bahasa setempat. Ilmuan indonesia seperti Adi nnegoro dan Adam Bachtiar menyelaraskan istilah dengan ilmu Bumi. istilah ini dipergunakan di sekolah – sekolah dan berjalan lama bahkan sampai sekarang istilah ilmu bumi dalam geografi masih dikenal. Penggunaan istilah sebanarnya di mulai pada tahun 1955. Setelah terdapat perguruan tinggi dan kader – kader indonesia yang mempelajari dalam bigang geografi. Setelah diadakan seminar geografi di semarang pada 1972 yang menghasilkan keseragaman dalam mengisi dan menggunakan geografi sebagai ilmu pengetahuan tentang tata ruang,untuk pengistilahan ilmu bumi lebih tepat diartikan geologi karena geo itu bumi dan logos adalah ilmu.[8]
BAB III
Analisis Dan Kesimpulan
Pada masa geografi klasik ini, masih sebagai ilmu dan filosofi dan pengetahuannya masih dipengaruhi oleh mitologi yang kemudian berkembang menjadi ilmu alam dan ilmu pasti. Tokoh pada masa geografi klasik yg sangat berpengaru diantaranya : Thales dari Miletus, Herodotus, Eratosthenes, Hipparchus, Aristotle, Dicaearchus dari Messana, Strabo, dan Ptolemy.
Pekembangan abad pertengahan, Pada masa ini geografi sudah tampak sebagai ilmu bumi yang mempelajari fenomena alam dab fenomena social budaya. Tokoh geografi abad ini adalah Bemhardus Veranius. Pada Jaman Pertengahan, bangsa Arab seperti al-Idrisi, Ibnu Battuta dan Ibnu Khaldun memelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi. Dengan perjalanan Marco Polo, geografi menyebar ke seluruh Eropa.
Pada periode geografi modern, berkembang lebih jauh dengan diletakkannya dasar pengetahuan empiris pada geografi melalui prosedur induktif dengan melakukan observasi dan penjelajahan dalam menyusun hukum-hukum umum pada studi geografi. Tokoh pada masa geografi modern : Alexander Van Humboldt dan Karl Ritter.
Perkembangan akhir abad 19 – awal abad ke- 20. Perkembangan pada masa ini ditandai oleh aliran fisis determinisme, possibilisme dan cultural determinisme. Tokohnya: Frederick, E Huntington, Vidal de la blache, dan Jean Brunches.
Orientasi geografi mutakhir mengkaji disiplin ilmiah yang berorientasi pada masalah (problem oriented) masalah interaksi manusia dengan lingkungannya yg bersifat tematik dalam suatu wilayah.( E. A. Wrigley (1965)
Di dalam kajian tersebut telah menggunakan metode statistik dan pemanfaatan komputer untuk menganalisa dan menyimpan data
http://www.scribd.com/doc/55832077/Tugas-Mk-Geografi-Politik
http://geo93unj.weebly.com/belajar-geografi.html
http://geografiterapan.blogspot.com
http://bataviase.co.id
Iwan Hermawan,2009 Geografi Sebuah Pengantar:perkembangan geografi. Private Publising, Bandung (http://www.scribd.com/doc/18793924/Geografi-sebuah-pengantar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar