Selasa, 13 Maret 2012

TEORI PERTUKARAN ( SOSIOLOGI)


Teori Pertukaran
Makala ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Teori Sosiologi
Dosen Pengampu:
Zulfi Mubaroq, M. Ag
Oleh:
Kelompok 7
Kelas C
1.      Ika Nofarianti  (08130121)
2.      Amali             (10130074)

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Malang, 7 Maret 2012


A.    PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Alhamdulillah, saya panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang senantiasa memberikan rahmat, taufik dan hidanyah-Nya, kami kelompok tujuh yang beranggotakan Ika Nofarianti (08130121), Amali  (10130074) kelas C semester tempat Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang dapat menyelesaikan makala Teori Sosiologi  yang berjudul Teori Pertukaran yang diampu oleh Bapak Zulfi Mubaroq, M. Ag pada tanggal 28 Maret 2012.
Urgensi topik yang berjudul Teori Pertukaran  adalah sebagai berikut:
a.         Agar mengerti sejarah teori pertukaran;
b.         Agar mengerti pengertian teori pertukaran sosial
c.         Agar mengerti teori pertukaran menurut beberapa tokoh.

Isi global  pembahasan makala ini adalah sejarah teori pertukaran yang pada umumnya,hubungan sosial terdiri daripada masyarakat, yang mempunyai perilaku yang saling memengaruhi. Pengertian  teori pertukaran adalah teori yang termasuk dalam paradigma perilaku sosial, yaitu paradigma yang mempelajari perilaku mausia secara terus-menerus di dalam hidupnya. Teori Pertukaran Sosial dari Thibault dan Kelley ini menganggap bahwa bentuk dasar dari hubungan sosial adalah sebagai suatu transaksi dagang, dimana orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya Teori pertukaran sosial George Homans yang intinya terletak pada proposisi fundamental.
2.      Tujuan
a.       Ingin memahami sejarah teori pertukaran.
b.      Ingin memahami pengertian teori pertukaran sosial.
c.       Ingin memahami teori pertukaran menurut beberapa tokoh.

3.      Rumusan Masalah
a.         Jelaskan sejarah teori pertukaran ?
b.         Jelaskan pengertian teori pertukaran sosial ?
c.         Jelaskan teori pertukaran menurut beberapa tokoh ?


















B.     POKOK BAHASAN

1.        Teori Pertukaran
Teori Pertukaran secara etimologi berasal dari kata exchange,change yang artinya pertukaran ,tukar. Menurut  kamus besar Indonesia Pertukaran  adalah  perbuatan ,bertukar atau mempertukarkan; pergantian, peralihan. Sedangkan Teori (theory ) pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi.  .
Secara  terminologi Teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling memengaruhi. Teori ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap:
a.     Keseimbangan antara apa yang di berikan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu.
b.     Jenis hubungan yang dilakukan.
c.      Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
2.      Isi  Teori  Pertukaran
Teori pertukaran (exchange theory) salah satu teori sosiologi yang bernaung  dibawah paradigma perilaku social (social behavior paradigm). asumsi-asumsi dan cara berpikir para pengikutnya mengacu pada cara pandang paradigma perilaku social tersebut. Tokoh utama paradigma perilaku social ini adalah B F Skinner. George Ritzer dalam menguraikan paradigma ini pada intinya menyebutkan bahwa image of the subject matter atau objek studi paradigma ini pada dasarnya adalah human behavior. Kalangan behavioris (yaitu orang-orang yang mengikuti cara berpikir paradigma perilaku social ini) berusaha untuk mencari dan meramalkan/memprediksi perilaku social yang terjadi sebagai hasil interaksi antara anggota masyarakat Paradigma ini menekankan studinya yaitu pada respon seseorang terhadap stimuli yang dihadapinya. Paradigma perilaku social ini mempunyai anggapan dasar (asumsi)  bahwa manusia itu, pada dasarnya merupakan makhluk pengejar keuntungan atau yang lebih popular dengan sebutan ganjaran (Ritzer, 1980;195).
Teori  pertukaran social ini nampak sangat menekankan pertimbangan untung rugi bagi interaksi social antara seseorang dengan orang lain di dalam masyarakat.
Asumsi –asumsi yang mendasari teori pertukaran adalah:
Menurut Homans  asumsi dasar yang penting dalam memahami prilaku, yaitu :
a) Individu yang terlibat dalan interkasi akan memaksimalkan rewards (hadiah/ganjaran).
b) Individu memiliki akses untuk informasi mengenai sosial, ekonomi, dan aspek-aspek  psikologi dari interkasi yang mengizinkan mereka untuk  mempertimbangkan berbagai alternatif.
c) Individu bersifat rasional dan memperhitungkan kemungkinan terbaik untuk bersaing dalam situasi menguntungkan.
d) Individu berorientasi pada tujuan dalam sistem kompetisi bebas.
e) Pertukaran norma budaya.
3.      Teori Pertukaran Menurut Beberapa Tokoh
a.    Teori Pertukaran George Homans
George C. Homans adalah seorang sosiolog Inggris (1910-1989) yang merupakan pemikir teori “A Theory of Elementary Social Behavior” yang mendasari pemikirannya mengenai pertukaran perilaku. Dalam karya teoritisnya, Homans membatasi diri pada interaksi kehidupan sehari-hari. Namun, jelas ia yakin bahwa sosiologi yang dibangun berdasarkan prinsip yang dikembangkannya akhirnya akan mampu menerangkan semua perilaku sosial. Dalam hal ini Homans menggunakan contoh jenis hubungan pertukaran yang menjadi sasaran perhatiannya.
Proporsi Proposisi Sukes. Ada beberapa hal yang ditetapkan Homans menganai proposisi sukses. Pertama, meski umumnya benar bahwa makin sering hadiah diterima menyebabkan makin sering tindakan dilakukan, namun pembahasan ini tak dapat berlangsung tanpa batas. Di saat individu benar-benar tak dapat betindak seperti itu sesering mungkin. Kedua, makin pendek jarak waktu antara perilkau dan hadiah, makin besar kemungkinan orang mengulangi perilaku, dan begitu pual sebaliknya. Ketiga, menurut Homans, pemberian hadiah secara intermiten lebih besar kemungkinannya menimbulkan perulangan perilaku ketimbang menimbulkan hadiah yang teratur. Hadiah yang teratur menimbulkan kejenuhan dan kebosanan, sedangkan hadiah yang diterima dalam jarak waktu yang tek teratur sangat mungkin menimbulkan perulangan perilaku.
Proposisi Pendorong. Homans tertarik pada proses generalisasi dalam arti kecenderungan memperluas perilaku keadaan yang serupa. Aktor mengkin hanya akan melakukan sesuatu dalam keadaan khusus yang terbukti sukses di masa lalu. Bila kondisi yang menghasilkan kesuksesan itu terjadi terlalu ruwet maka kondisi serupa mungkin tidak akan menstimulasi perilaku. Bila stimuli krusial muncul terlalu lama sebelum perilaku depirlukan maka stimuli itu benar-benar tak dapat merangsang perilaku. Aktor dapat menjadi terlalu sensitif terhadap stimuli terutama jika stimuli itu sangat bernilai bagi aktor. Kenyataannya aktor dapat menanggapi stimuli yang tak berkaitan, setidaknya hingga situasi diperbaiki melalui kegagalan berulang kali. Semuanya ini dipengaruhi oleh kewaspadaan atau derajat perhatian individu terhadap stimuli.
Proposisi Nilai. Disini Homans memperkenalkan konsep hadiah dan hukuman. hadiah adalah tindakan dengan nilai positif; makin tinggi nilai hadiah, makin besarkemungkinan mendatangkan perilaku yang diinginkan. Hukuman adalah tindakan dengan nilai negatif; makin tinggi nilai hukuman berarti main kecil kemungkinan aktor mewujudkan perilaku yang tak diinginkan. Homans menemukan bahwa hukuman merupakan alat yang tak efisien untuk membujuk orang mengubah perilaku mereka karena orang dapat bereaksi terhadap hukuman menurut cara yang tak diinginkan. Sebenarnya lebih abik tak memberikan hadiah terhadap perilaku yang tak diinginkan; perilaku demikian akhirnya akan dihentikan. Hadiah jelas lebih disukai, tetapi persediaannya mungkin sangat terbatas. Homans menjelaskan bahwa teorinya sebenarnya bukanlah teori hedonistis; hadiah dapat berupa ameri atau altruistis.
Proposisi Deprivasi-Kejenuhan. Dalam hal ini Homans mendefinisikan dua hal penting lainnya: biaya dan keuntungan. Biaya tiap perilaku didefinisikan sebagai hadiah yang hilang karena tidak jadi melakukan sederetan tindakan yang direncanakan. Keuntungan dalam pertukaran sosial dilihat sebagai sejumlah hadiah yang lebih besar yang diperoleh atas biaya yang dikeluarkan. Yang terakhir ini menyebabkan Homans menyusun kembali proposisi kerugian-kejemuan sebagai berikut: “makin besar keuntungan yang diterima seseorang sebagai hasil tindakannya, makin besar kemungkinan ia melaksanakan tindakan itu”.
Proposisi Persetujuan-Agresi. Kita akan kaget menemukan konsep frustasi dan marah dalam karya Homans karena konsep itu rupanya mengacu pada keadaan mental. Homans menambahkan, bila seseorang tak mendapatkan apa yang ia harapkan, ia dikatakan menjadia kecewa, frustasi. Pengamat behaviorisme yang mempertahankan kemurnian bahasa, sama sekali takkan mengacu pada…keadaan mental. Homans lalu menyatakan bahwa frustasi terhadap harapan eperti itu, tak selalu “hanya” mengacu pada keadaan internal.kekecewaan dapat pula mengacu pada seluruh kejadian eksternal, yang tak hanya dapat diamati oleh Parson saja tetapi juga oleh orang lain.
Proposisi Rasionalitas. Homans menghubungkan proposisi rasionalitas dengan proposisi kesuksesan, dorongan, dan nilai. Proposisi rasionalitas menerangkan kepada kita bahwa apakah orang akan melakukan tindakan atau tidak tergantung pada persepsi mereka mengenai peluang dan sukses. Tetapi, apa yang menentukan persepsi ini? Homans menyatakan persepsi mengenai apakah peluang sukses tinggi atau rendah ditentukan oleh kesuksesan di masa lalu dan kesamaan situasi kini dengan situasi kesuksesan di masa lalu.
b.   Teori Pertukaran Peter Blau
Peter Michael Blau (7 Februari 1918 - 12 Maret 2002) adalah seorang Amerika sosiolog dan ahli teori . Lahir di Wina, Austria , ia berimigrasi ke Amerika Serikat pada tahun 1939. Ia menerima gelar PhD di Universitas Columbia pada tahun 1952, dan merupakan instruktur di Wayne State University di Detroit, Michigan 1949-1951, sebelum pindah untuk mengajar di Universitas Chicago 1953-1970. Pada tahun 1970 ia kembali ke Universitas Columbia, di mana ia melanjutkan mengajar sampai 1988. Dari tahun 1988 sampai 2000 ia mengajar sebagai profesor emeritus di University of North Carolina, Chapel Hill di departemen yang sama sebagai istrinya, Judith Blau. Khusus sosiologis Nya dalam organisasi dan struktur sosial , khususnya birokrasi . Dia menghasilkan teori dengan banyak aplikasi dalam fenomena sosial, termasuk mobilitas ke atas , kesempatan kerja , heterogenitas , dan bagaimana struktur penduduk dapat mempengaruhi perilaku manusia. Dia juga adalah orang pertama yang memetakan berbagai kekuatan sosial, dijuluki " Blau Ruang "oleh Miller McPherson . Blau-ruang masih digunakan sebagai panduan oleh para ahli sosiologi dan telah diperluas untuk mencakup bidang sosiologi Blau sendiri tidak pernah secara khusus dibahas. Pada tahun 1974 Blau menjabat sebagai Presiden Asosiasi Sosiologi Amerika
Tujuan Peter Blau adalah untuk “memahami struktur sosial berdasarkan analisis proses sosial yang mempengaruhi hubungan antara individu dan kelompok.. Blau bermaksud menganalisis struktur sosial yang lebih kompleks, melebihi Homans yang memusatkan perhatian pada bentuk-bentuk kehidupan sosial mendasar. Blau memusatkan perhatian kepada proses pertukaan yang menurutnya mengatur kebanyakan perilaku manusia dan melandasi hubungan antarindividu maupun kelompok. Blau membayngkan empat langkah berurutan, mulai dari pertukaran antara pribadi ke struktur sosial hingga ke perubahan sosial:
Langkah 1: Pertukaran atau transaksi antarindividu yang meningkat ke…
Langkah 2: Diferensiasi status dan kekuasaan yang mengarah ke…
Langkah 3: Legitimasi dan pengorgansasian yang menyebarkan bibit dari…
Langkah 4: Oposisi dan perubahan.
Mikro ke Makro. Di tingkat individual Blau dan Homans tertari pada hal yang sama. Tetapi, konsep pertukaran sosial Blau terbatas pada tindakan yang tergantung pada reaksi pemberian hadiah dari orang lain-tindakan yang segera berhenti bila reaksi yang diharapkan tidak kunjung datang. Orang saling tertarik karena berbagai alasan yang membujuk untuk membangun kelompok sosial. Segera setelah ikatan awal dibentuk, hadiah yang saling mereka berikan adakn membantu mempertahankan dan meningkatkan ikatan. Situasi sebaliknyapun mungkin terjadi: karena hadiah yang dipertukarkan dapat berupa sesuatu yang bersifat intrinsik seperti cinta, kasih sayang dan rsaa hormat, atau sesuatu yang berniali ekstrinsik seperti uang dan tenaga kerja fisik. Orang yang teerlibat dalam ikatan kelompok tak selalu dapat saling memberikan hadiah secara setara. Bila terjadi ketimpangan dalam pertukaran hadiah, maka akan timbul perbedaan kekuasaan dalam kelompok.
Norma dan Nilai. Menurut Blau, mekanisme yang menengahi antara struktur sosial yang kompleks itu adalah norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Ada mekanisme lain yang menengahi antara struktur sosial, tetapi Blau memusatkan perhatian pada konsensus nilai. Menurutnya konsensus nilai mengganti pertukaran tak langsung dengan pertukaran langsung. Seorang anggota menyesuaikan diri itu dan mendapat persetujuan implisit karena kenyataan bahwa penyesuaian diri memberikan kontribusi atas pemeliharaan dan stabilitas kelompok. Dengan kata lain, kelompok atau kolektivitas terlibat dalam suatu hubungan pertukaran dengan individu.
c.    Teori Pertukaran Sosial Thibault dan Kelly   
Harold H. Kelly lahir pada tahun 1921. Kelley merupakan seorang ahli psikologi sosial dengan memfokuskan pada proses hubungan dan persepsi interpersonal dalam kelompok kecil. Bersama John Thibaut, Kelley memperkenalkan Teori Pertukaran Sosial. Penelitian Kelley dan Thibaut ini terutama mengenai faktor faktor yang mempengaruhi hubungan timbal baik, banyak merangsang penelitian-penelitian.
Karya Kelly dan Thibaut yang lain adalah Interpersonal relationships (1978), The Social Psychology of Groups (1959). Sedangkan karya Kelley sendiri diantaranya Personal Relationships: Their Structures and Processes (1979)Teori Pertukaran Sosial dari Thibault dan Kelley ini menganggap bahwa bentuk dasar dari hubungan sosial adalah sebagai suatu transaksi dagang, dimana orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Pada perkembangan selanjutnya, berbagai pendekatan dalam teori pertukaran sosial semakin fokus pada bagaimana kekuatan hubungan antar pribadi mampu membentuk suatu hubungan interaksi dan menghasilkan suatu usaha, untuk mencapai keseimbangan dalam hubungan tersebut.
Teori pertukaran sosial ini juga digunakan untuk menjelaskan berbagai penelitian mengenai sikap dan perilaku dalam ekonomi (Theory of Economic Behavior). Selain itu, teori ini juga digunakan dalam penelitian komunikasi, misalnya dalam konteks komunikasi interpersonal, kelompok dan organisasi. Oleh karena itu, teori pertukaran sosial ini, selain menjelaskan mengenai sikap dalam ekonomi, juga menjelaskan mengenai hubungan dalam komunikasi.
 Thibault dan Kelley menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut, “asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”. Ganjaran, biaya, laba dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini (Rahmat, 2002) Teori Pertukaran sosial berasumsi bahwa kita dapat denga teliti mengantisipasi pemberian imbalan berbagai interaksi. Pikiran kita seperti komputer dn suatu komputer hanya dapat menganalisa suatu data yang dimasukan kedalamnya apabila kita memasukan :sampah”, maka keluarnya pun akan ‘sampah’ pula
Menurut Thibault dan Kelly, asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setip inndividu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut ckup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran biaya. “ganjaran biaya, laba, dan tingkat perbandingan merupakan empa kosep pkok dalam teori ini.
      Teori ini menggunakan metaphora untung rugi (cost-benefits) dalam mempredksi perilaku seseorang. Hal ini mengasumsikan bahwa seseorang atau kelompok memilih beberapa stratgi yang didasarkan pada itngkat kerugian dan keuntungan yang dia apatkan/dirasakan. Teori ini juga mengemukakan bahwa hubunga akan berlanjut bila ia relatif menguntungkan dan diputuskan bila ia relatif merugikan.
Ganjaran ( Rewards)
setiap akibat yang dinila positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan, berupa unag, penrimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya.
 Biaya ( Cost)Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan, berupa waktu, usaha, konflik, keceasan, dan keruntuhan harga diri dll.
Hasil atau laba ( Outcomes )Adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang individu merasa dalam suatu hubungan interpersonal bahwa ia tidak memperolah laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lai yang mendatangkan laba.
 Tingkat Perbandingan ( Comparisons Level) Menunjukn ukuran baku (standar ) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang.
Tiga Format Kendali Kendali Refleksif (Reflexive Control)
Kemampuna untuk memberi penghargaan untuk/pada diri sendiri.
 Kendali Nasib ( fate Control ) Kemampuan untuk mempengaruhi hasil yang lain dengan mengabaikan apa yang ia kerjakan. Kendali Perilaku ( Behavior Control ) Kemampuan orang-orang untuk menubah perilaku orang lain melalui variasi mereka sendiri.














C.    ANALISIS DAN DISKUSI
1.      Analisis
Tokoh-tokoh yang mengembangkan teori pertukaran sosial antara lain adalah psikolog John Thibaut dan Harlod Kelley (1959), sosiolog George Homans (1961), Richard Emerson (1962), dan Peter Blau (1964).
 Teori ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Thibaut dan Kelley, pemuka utama dari teori ini menyimpulkan teori ini sebagai berikut: “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”.  Berdasarkan teori ini, kita masuk ke dalam hubungan pertukaran dengan orang lain karena dari padanya kita memperoleh imbalan. Dengan kata lain hubungan pertukaran dengan orang lain akan menghasilkan suatu imbalan bagi kita. Teori pertukaran sosial pun melihat antara perilaku dengan lingkungan terdapat hubungan yang saling mempengaruhi (reciprocal). Karena lingkungan kita umumnya terdiri atas orang-orang lain, maka kita dan orang-orang lain tersebut dipandang mempunyai perilaku yang saling mempengaruhi Dalam hubungan tersebut terdapat unsur imbalan (reward), pengorbanan (cost) dan keuntungan (profit).  Imbalan merupakan segala hal yang diperloleh melalui adanya  pengorbanan, pengorbanan merupakan semua hal yang dihindarkan, dan keuntungan adalah imbalan dikurangi oleh pengorbanan. Jadi perilaku sosial terdiri atas pertukaran paling sedikit antar dua orang berdasarkan perhitungan untung-rugi. Misalnya, pola-pola perilaku  di tempat kerja, percintaan, perkawinan, persahabatan – hanya akan langgeng manakala kalau semua pihak yang terlibat merasa teruntungkan. Jadi perilaku seseorang dimunculkan karena berdasarkan perhitungannya, akan menguntungkan bagi dirinya, demikian pula sebaliknya jika merugikan maka perilaku tersebut tidak ditampilkan.  
Empat Konsep pokok Ganjaran, biaya, laba, dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini. 
  • Ganjaran ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain. Buat orang kaya mungkin penerimaan sosial lebih berharga daripada uang. Buat si miskin, hubungan interpersonal yang dapat mengatasi kesulitan ekonominya lebih memberikan ganjaran daripada hubungan yang menambah pengetahuan.
  • Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.
  • Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang individu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. Misalnya, Anda mempunyai kawan yang pelit dan bodoh. Anda banyak membantunya, tetapi hanya sekedar supaya persahabatan dengan dia tidak putus. Bantuan Anda (biaya) ternyata lebih besar daripada nilai persahabatan (ganjaran) yang Anda terima. Anda rugi. Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain.
  • Tingkat perbandingan menunjukkan  ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau alternatif hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu, seorang individu mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan, tingkat perbandingannya turun. Bila seorang gadis pernah berhubungan dengan kawan pria dalam hubungan yang bahagia, ia akan mengukur hubungan interpersonalnya dengan kawan pria lain berdasarkan pengalamannya dengan kawan pria terdahulu. Makin bahagia ia pada hubungan interpersonal sebelumnya, makin tinggi tingkat perbandingannya, berarti makin sukar ia memperoleh hubungan interpersonal yang memuaskan.
Teori Pertukaran sosial beranggapan orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Pada pendekatan obyektif cenderung menganggap manusia yang mereka amati sebagai pasif dan perubahannya disebabkan kekuatan-kekuatan sosial di luar diri mereka. Pendekatan ini juga berpendapat, hingga derajat tertentu perilaku manusia dapat diramalkan, meskipun ramalan tersebut tidak setepat ramalan perilaku alam. Dengan kata lain, hukum-hukum yang berlaku pada perilaku manusia bersifat mungkin (probabilistik). Misalnya, kalau mahasiswa lebih rajin belajar, mereka (mungkin) akan mendapatkan nilai lebih baik; kalau kita ramah kepada orang lain, orang lain (mungkin) akan ramah kepada kita; bila suami isteri sering bertengkar, mereka (mungkin) akan bercerai.

2.      Diskusi







D.    KESIMPULAN










Daftar Pustaka
Ritzer, George & J.Goodman, Douglas.2008.Teori Sosiologi Dari teori Klasik sampai pengembangan mutakhir Teori sosial PostModern.Kreasi wacana, Jakarta

Mufi, 2012. http://muiftaste.blogspot.com. Teori Pertukaran Sosial. Diunduh tanggal 1 maret 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/ Teori Pertukaran Sosial.   Diunduh tanggal 1 maret 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar